filsafat pendidikan Membahas mengenai filsafat pendidikan
tidak akan terlepas dari pokok bahasan tentang pendidikan itu sendiri.
Pendidikan di dunia modern saat ini cenderung dilakukan melalui
interaksi antara guru dan muridnya. Hal ini sangat berbeda dengan apa
yang terjadi di beberapa abad silam dimana pendidikan cenderung
dipelajari tanpa panduan guru, namun dengan mempelajari
kejadian-kejadian yang terjadi di alam sekitar manusia. Ketika
pendidikan didapatkan melalui alam, maka filsafat pendidikan belum
berjalan disana, sedangkan ketika pendidikan didapatkan melalui ajaran
guru, maka timbulah apa yang disebut dengan filsafat pendidikan.
Filsafat pendidikan berasal dari dua
kata yaitu kata filsafat dan kata pendidikan. Filsafat sendiri berasal
dari bahasa yunani “Philos” yang memiliki arti kecintaan dan “sophia
yang memiliki arti kebijaksanaan. Jika diterjemahkan dari dua kata ini,
maka filsafat dapat diartikan sebagai kecintaan akan kebijaksanaan. Jika
diartikan secara lengkap maka filsafat dapat diartikan sebagai kajian
mendalam yang dilakukan terhadap ilmu pengetahuan didasarkan atas
kecintaan seseorang terhadap ilmu pengetahuan tersebut.
Jika diterapkan dalam pendidikan, maka
lahirlah apa yang disebut dengan filsafat pendidikan yang artinya adalah
sebuah ilmu filsafat yang terfokus pada bidang pendidikan. Dalam hal
ini, filsafat benar-benar difokuskan di setiap bagian dari bidang
pendidikan dari mulai kulit hingga akar-akarnya. Filsafat pendidikan
akan membahas ilmu mengenai pendidikan itu sendiri secara mendalam dan
meluas di setiap bagian dari ilmu pendidikan.
Filsafat
dapat diartikan sebagai berpikir. Filsafat juga merupakan sebuah kajian
masalah yang mendasar tentang persoalan seperti eksistensi,
pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan bahasa. Pengertian filsafat
secara umum bisa diartikan sebagai suatu kebijaksanaan hidup (filosofia)
untuk memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan
refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah, seperti halnya
manusia yang berfilsafat. Filsafat bisa juga diartikan sebagai ilmu yang
berusaha mencari sebab yang sedang terjadi.tidak jauh berbeda mengenai
pandangan penciptaan manusia.manusia diciptakan melalui batasan-batasan
dan manusia diciptakan istimewa dan dilengkapi dengan " AKAL", dengan
memiliki akal manusia bersifat Epistemik (mampu mengidentifikasi atau
mensistesa) dalam menentukan pandangan..
Komentar
Posting Komentar